PROSANI (PROGRAM SABTU SENI)
Peristiwa (Fact)
Latar Belakang
Murid harus menjadi
dasar bagi pengambilan keputusan di sekolah. Melalui filosofi dan metafora
“menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang
berpusat pada murid, harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang
mendukung pembelajaran sehingga mampu memekarkan murid sesuai dengan kodratnya.
Sehingga, saat kita merancang sebuah program di sekolah, baik intrakurikuler,
ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi
pertimbangan utama.
Konsep kepemimpinan murid sebenarnya berakar pada
prinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif
mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Kepemimpinan
murid adalah tentang murid yang bertindak secara aktif; dan membuat keputusan
serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang
ditentukan oleh orang lain. Ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran
mereka sendiri, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan
bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang
lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka
sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara natural
mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan
belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan
mereka gunakan sepanjang hidup mereka.
Alasan Melaksanakan Aksi Nyata
Aksi nyata ini dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, minat dan bakat murid denga berkolaborasi, kerja sama, dan komunikasi pada murid. Program Prosani ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap mandiri, percaya diri, mengembangkan bakat dan minat siswa, menumbuhkan kepemimpinan murid serta mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program dilaksanakan dengan menggali suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid. Murid memiliki minat dan bakat yang beragam, guru dan sekolah perlu mengembangkan bakat dan minat murid. Selain itu, kegiatan ini juga memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki sekolah baik yang berupa biotik maupun abiotik dari modal manusia, sosial, fisik, lingkungan alam, finansial, politik, agama dan budaya.
Hasil Aksi Nyata
Aksi nyata ini dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, minat dan bakat murid denga berkolaborasi, kerja sama, dan komunikasi pada murid. Program Prosani ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap mandiri, percaya diri, mengembangkan bakat dan minat siswa, menumbuhkan kepemimpinan murid serta mewujudkan program yang berdampak pada murid. Program dilaksanakan dengan menggali suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid. Murid memiliki minat dan bakat yang beragam, guru dan sekolah perlu mengembangkan bakat dan minat murid. Selain itu, kegiatan ini juga memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki sekolah baik yang berupa biotik maupun abiotik dari modal manusia, sosial, fisik, lingkungan alam, finansial, politik, agama dan budaya.
Video latihan Kesenian Tongkir Part 1 :
Perasaan (Feeling)
Alhamdulillah saya sangat merasa senang dan juga bangga karena murid-murid terlibat aktif dalam kegiatan “Prosani”. Mereka bertanggung jawab dengan suara, pilihan, dan kepemilikan mereka. Guru juga terlibat aktif dalam mendampingi murid-murid mengembangkan bakat dan minat mereka. Murid lebih percaya diri dalam mengekspresikan kemampuan yang dimiliki. Tidak jarang, di hari-hari yang lain, yaitu selain hari Sabtu saat jam istirahat, beberapa murid berlatih sendiri untuk mengasah kemampuan yang dimiliki.
Yang membuat saya bangga, murid-murid telah berani dan mampu menampilkan hasil perjuangan mereka belajar dalam di program Prosani yang kemudian dibuktikan dengan tampilan di panggung memeriahkan purnawiyata kelas 6 yaitu menyanyi, puisi, dan kesenian tongkir.
Pembelajaran (Finding)
Untuk
menumbuhkan kepemimpinan murid dalam proses belajar, ketiga aspek suara (voice), pilihan (choice), dan
kepemilikannya (ownership) perlu dipertimbangkan dengan baik oleh
guru. Pilihan murid menjadi penting agar murid dapat mengambil kepemilikan atas
pembelajaran mereka. Melalui pilihan dan kepemilikan, suara mereka dapat
diwujudkan. Perlu diperhatikan bahwa ketiga aspek ini tidak dapat berada di lingkungan
yang tidak terstruktur Ketiga aspek tersebut harus disematkan dengan hati-hati
dalam lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan elemen-elemen tersebut secara
otentik. Lingkungan belajar yang seperti ini akan mensyaratkan seluruh anggota
komunitas untuk ikut terlibat dalam prosesnya.
Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita katakan: saat murid memiliki agency, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas kita sebagai guru sebenarnya hanya menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka.
Dari Program Prosani ini, bahwa dengan pelibatan murid dalam pengambilan keputusan, maka murid-murid akan secara natural mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka.
Penerapan ke Depan (Future)
Program prosani ini untuk penerapan ke depan masih
perlu adanya perbaikan, misalnya pembuatan jadwal dan pengaturan jam agar siswa
dapat memilih beberapa program sesuai bakat dan minatnya dengan waktu yang
tidak bersamaan.
Selain itu, kerja sama dan kolaborasi antarguru
maupun siswa perlu ditingkatkan. Kekompakan guru dalam mendampingi murid
mengembangkan bakat mereka, memotivasi untuk terus berkembang serta menumbuhkan
kepemimpinan murid sangat dibutuhkan.
Dukungan dan motivasi orang tua juga sangat
penting. Tanpa adanya kerja sama dengan orang tua siswa dalam mendukung dan
memotivasi putra-putri mereka, maka program berjalan menjadi kurang optimal.
Rencana perbaikan di masa depan di antaranya
penataan jadwal, pembiayaan untuk hal-hal yang butuhkan ketika pementasan, property
yang dibutuhkan sedini mungkin dipersiapkan sejak awal agar program Prosani
berjalan dengan baik.
Video Kesenian Tongkir menyambut purnawiyata :
0 comments:
Posting Komentar